HAKEKAT
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Nama : Adi Rara Kuyana
NPM : 1313053005
Semester
: II A
Mata
Kuliah : Konsep Dasar IPS 1
Dosen
Pengampu : Dr. Hi. Darsono, M.Pd
PROGRAM
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakekat
Ilmu Pengetahuan Sosial” ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang “Hakekat Ilmu Pengetahuan
Sosial”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd. selaku Dosen Mata Kulaih Konsep
Dasar IPS yang telah memberikan masukan
dalam penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami, serta rekan rekan mahasiswa yang telah
memberikaan semangat, ide dan bantuannya sehingga penyusun dapat menylesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan dan manfaat yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun
sadar bahwa makalah ini masih banyak memerlukan perbaikan. Untuk itu mohon saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Metro,
11 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa.
Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah.
Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok. Studi sosial dan macam-macam ilmu sosial juga sangat perlu di pahami untuk manusia bersosialisasi.
B. Batasan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dan hakekat IPS?
2. Apakah yang di maksud studi sosial dan ilmu sosial?
3. Apa sajakah ilmu-ilmu sosial?
C. Tujuan
Sedangkan tujuan dalam penulisan makalah
ini yaitu:
1. Mengetahui Pengertian dan Hakekat IPS.
2. Mengetahui Apa itu Studi Sosial dan Ilmu
Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah
ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang
membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur,
baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai
istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies.
Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan
dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975.
Dilihat
dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara
pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi
pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran
geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi,
dan sosiologi. Karena objek material kajian yang sama yaitu manusia.
Dalam
bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat
mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences),
Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk
memperjelas penggunaan istilah tersebut secara tepat, kita simak uraian
berikut.
IPS
merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan
ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang
termasuk bidang pengetahuan sosial yang terkadang membuat kita bingung dengan
istilah – istilah ini yaitu ilmu sosial ( Social Sciences ), studi sosial (
Social Studies ), dan ilmu pengetahuan sosial ( IPS ). IPS itu bukanlah merupakan bidang keilmuan atau
disiplin bidang akademis tetapi merupakan bidang pengkajian tentang masalah
atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering disebut istilah – istilah
ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi sosial, antropologi
pendidikan yang dipelajari oleh peserta didik ( siswa ) di tingkat dasar ( SD )
dan menengah.
Social
Education dan social learning merupakan istilah IPS yang digunakan pada jaman
dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai perundang – undangan maka dua istilah
ini diganti dengan istilah IPS. Dimana social education dan social learning ini
lebih menitikberatkan pada pengalaman peserta didik disekolah yang dianggap
lebih membantu peserta didik untuk mampu beradaptasi atau bergaul dengan
dimasyarakat. Dalam pengkajiannya IPS menggunakan bidang – bidang keilmuan yang
termasuk bidang – bidang ilmu sosial. Penerapan disekolah tentang IPS sering
dipraktekan sebagai ilmu – ilmu sosial, padahal antara IPS dan IIS mempunyai
perbedaan yang mendasar tetapi keduanya tidak bisa dipisahkan karena saling
berhubungan.
IPS tidak
menitikberatkan kepada bidang – bidang teoritis tetapi lebih pada bidang
praktis dalam mempelajari masalah – masalah sosial ataupun gejala sosial yang
terdapat dilingkungan masyarakat. Begitupun studi sosial tidak terlalu akademis
namun merupakan pengetahuan praktis yang diajarkan ditingkat persekola- han
mulai dari SD samapai perguruan tinggi. Tanpa kita sadari kita sudah
mempelajari studi sosial dari pengalaman – pengalaman kita sehari – hari baik
itu melalui TV ataupun dilingkungan sekitar. Pendidikan IPS berbeda dengan IIS
dimana IPS itu menggunakan pendekatan Interdisipliner ( kajian bidang tertentu
atau hanya satu ilmu saja ) dan Multidisipliner ( penggabungan dari bidang –
bidang tertentu ) dengan menggunakan bidang – bidang keilmuan. Pendekatan IIS
bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing – masing. Sedangkan pendekatan
studi sosial bersifat multidimensional yaitu melihat satu masalah sosial dari
berbagai aspek kehidupan.
Pada
hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD
perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah,
geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejara,
geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini
dikensl dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan
berbagai keilmuan ilmu sosial. Jadi IPS merupakan penyederhanaan dan
penyaringan terhadap IIS yang penyajian di persekolahan disesuaikan dengan
tingkat pendidikan dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi tersebut.
Hakikat
dari IPS terutama jika disorot dari anak didik adalah: Sebagai pengetahuan yang
akan membina para generasi muda belajar ke arah positif yakni mengadakan
perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau
sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-prinsip dasar dan system nilai
yang dianut masyarakat serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara
lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak diwariskan kepada turunannya secara
lebih baik. IPS sebagai paduan dari sejumlah subjek (ilmu) yang isinya
menekankan pembentukan warga negara yang baik daripada menekankan isi dan
disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS 1975, dikatakan sebagai berikut:
IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran
sosial.
Bidang
pengajaran IPS terutama akan berperan dalam pembinaan kecerdasan keterampilan,
pengetahuan, rasa tanggung jawab, dan demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang
dijadikan bahan pembahasan difokuskan pada masalah kemasyarakatan Indonesia
yang aktual. IPS mengemban dua fungsi utama yaitu, membina pengetahuan,
kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan
pendidikan siswa dan membina sikap yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 45.
Setiap
orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang
tua, dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi
telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan anggota
keluarga yang lainnya.
B.
Ilmu Sosial dan Studi Sosial
- Ilmu
Sosial (Social Science)
Achmad
Sanusi memberikan batasan tentang ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996:2) sebagai
berikut “Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial
yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi
yang makin lanjut dan makin ilmiah”. Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri,
198:1), ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia
sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta memusatkan pada manusia sebagai
anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Selanjutnya
Nursid Sumaatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu social adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu social adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada
bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek
ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi khusus tentang
aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti
ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Jadi
setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia
sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi,
antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek hubungan
sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan
yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya adalah sama, yaitu manusia
sebagai anggota masyarakat.
- Studi
Sosial (Social Studies)
Berbeda
dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang
gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya, studi sosial menggunakan
bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu sosial. Tentang studi sosial ini Achmad
Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan bahwa, studi sosial tidak selalu
bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi
siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai
pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang
berikutnya. Studi sosial bersifat interdisipliner dengan menetapkan pilihan
masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan meninjaunya dari
beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu
dengan lainnya.
Kerangka
kerja studi sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial di
masyarakat tidak menekankan bidang teoretis, melainkan lebih kepada bidang
praktis. Oleh karena itu studi sosial tidak terlalu bersifat akademis teoretis,
melainkan merupakan pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pendekatan studi social bersifat
interdisipliner atau multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang
keilmuan. Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau
masalah sosial dilihat dari berbagai dimensi/sudut/segi/aspek kehidupan.
Sedangkan
ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunya
masing-masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebih
memperlihatkan
suatu bentuk gabungan ilmu sosial. Tugas studi sosial, sebagai suatu bidang
studi mulai dari tingkat SD sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
adalah membina warga masyarakat yang mampu menyerasikan kehidupannya
berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dan mampu memecahkan
masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Oleh karena itu materi dan metode
penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya.
C.
Pengertian dan Macam-macam Ilmu Sosial
A. Antropologi
Antropologi
adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat
suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang
berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat
dan kehidupan sosialnya.
Antropologi
berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti
"manusia" atau "orang", dan logos yang berarti
"wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial.
Antropologi
memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
Pengertian Antropologi menurut para ahli
-
David
Hunter
Antropologi
adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia
-
Koentjaraningrat
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka
warna, bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan yang dihasilkan.
-
William A.
Havilland
Antropologi
adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian
yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dari
definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana Antropologi,
yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang
terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk
mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak
kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis
besar antropologi antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari:
A.
Antropologi Fisik
1.
Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi
manusia dengan meneliti fosil-fosil. 2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari
keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
B.
Antropologi Sosial dan Budaya
1.
Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan
semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan.
2.
Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri
dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia /
bumi.
3.
Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam
kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4.
Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan
individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal
dengan berpegang pada konsep psikologi.
B. Ekonomi
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah
orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
C. Geografi
Geografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan
(variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan
graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").
Geografi
juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah
Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi
lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya
menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak
di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang."
Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
-
Erastothenes
(Abad ke-1)
Geografi
berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai
bentuk muka bumi
-
Claudius
Ptolomaeus
Geografi
adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi
-
Ullman
(1954)
Geografi
adalah interaksi antar ruang.
-
Strabo
(1970)
Geografi
erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar
wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemudian disebut konsep Natural
Atrribut of Place
-
Ekblaw dan
Mulkerne
Geografi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi
pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan,
rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati
-
Paul Vidal
de La Blance
Geografi
adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan
tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini
-
Prof.
Bintarto (1981)
Geografi
mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat
fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya
melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan
program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
-
Hasil
seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi
adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
-
Von
Rithoffen
Geografi
adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya
yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal
balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
-
Haris
(2012)
Geografi
adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan
konsep spasial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada dipermukaan bumi.
Bernhardus
Varenius, Dalam karyanya yang berjudul GEOGRAPHIA GENERALIS, beliau membagi
geografi menjadi
1. Geografi absolute
2. Geografi relative
3. Geografi komparatif
D. Hukum
Hukum adalah
sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.
dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan
hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di
mana mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau
kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur
persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan
peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah
supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan
tirani yang merajalela."
E.
Linguistik
Linguistik (IPA: /liŋ'gwistika/) adalah ilmu bahasa.
Bergantung pada sudut pandang dan pendekatan seorang peneliti, linguistika
seringkali digolongkan ke dalam ilmu kognitif, psikologi, dan antropologi
F.
Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir,
merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa
pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional
tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.
Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu,
bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian
kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.
G.
Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas
teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan
perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset
Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer
kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk
pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik.
Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan memeriksa
berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan material, dan
kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara
positif dengan melakukan analisis politik. Sedangkan yang lain melakukan
pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya
keterlibatan ilmuwan politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka
biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti
jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umum untuk
menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan
sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai
politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan,
di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai
kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai
tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah
pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan masyarakat
sering mempekerjakan ilmuwan politik
H.
Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secarailmiah[1]. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog.
Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu
maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan
neurobiologis yang mendasari perilaku.
I.
Sejarah
Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia, yang berarti
"penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian")[2][3]
adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan
manusia.[4] [5] Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau
tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja
yang memerintah.[6] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa
masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai
peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup,
tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana
yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah. Peristiwa yang terjadi
sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang
menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu,
dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat yang menentukan
mereka.[7][8] Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan
kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu
sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada
permasalahan masa kini.[7][9][10][11]
Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak
didukung oleh pihak luar (seperti cerita seputar Raja Arthur) biasanya
diklasifikasikan sebagaiwarisan budaya atau legenda, karena mereka tidak
mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin
sejarah.[12][13] Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat
Barat dianggap sebagai "bapak sejarah", dan, bersama dengan
kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar bagi studi modern sejarah
manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara budaya
Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian
atau pendekatan dalam penulisan sejarah moderen. Dalam tradisi Timur, sebuah
riwayat negaraChun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski
teks-teks abad ke-2 SM selamat.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit
sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari
ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah
tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan
sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan
menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di
Universitas.
J.
Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang
berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours
De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun
banyakdefinisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak
mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan
mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?]Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara,
dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
IPS merupakan studi yang mempelajari
tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
diambil dari ilmu sosial. Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan
sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP
perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA
perpaduannya antara sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di
perguruan tinggi IPS ini dikensl dengan studi sosial dimana IPS dan Studi
sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial.
ilmu
social adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat. Ada bermacam-macam aspek tingkah laku
manusia dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan
hubungan sosial. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah
yang menghasilkan ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik,
psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Studi
sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan
lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial
B. Saran
Manusia sejak lahir sudah menjadi
makhluk sosial, jadi sewajarnya kita sebagai makhluk sosial harus memahami ilmu
pengetahuan sosial, studi sosial dan ilmu-ilmu sosial. Supaya kita dapat hidup
dengan rukun dan tidak menyakiti ataupun merugikan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.
________________1970).
Sosiolog: Suatu Pengantar.FE,UI Jakarta.
Arief
Sritua. (1990). DarE Prestasi Pembangunan Sampai Ekonomi Politik; Kumpulan
Karangan, UI Press – Jakarta
________________
(1980b).Kebudayaan Mentaliteit dan Pembangunan. Gramedia Jakarta.
________________
(1983 a)Manusia dan Kebudayaan di Indonesia .Jembatan Jakarta.
_________________(1983b).Pengantar
Antropologi .Aksara Baru Jakarta.
B. Setiawan. (2003). Pengelolaan
Sumber Daya dan Lingkungan. GM Press-
Jogyakarta.
Cheppy,
H.C.(tt). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya Karya Anda.
Husein Achmad,
dkk (1981). Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIS – IKIP Jogyakarta.
Ihromi.TO,(1981).
Pokok-pokok Antropologi Budaya. Graniedia Jakarta.
Kosasih
Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -IPS, FKIS –IMP Bandung.
Nursid
Sumaatmadja,dkk.(1986).Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Kaninika UT, Jakarta
Soemardi.S.(1983).Pengantar
Sosiologi. FE.UI, Jakarta.
Soelaimen,
M. Munandar (1986), Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Eresco- Bandung.
Selo
Soemardjan, (1982). Sosiologi Pengantar. Rajawali-Jakarta.
Tukidi B.
(1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD, FTP IKIP – Jogyakata.
Octavia
rani.(2013).Pengertian dan Hakikat IPS dalam Pendidikan.(on line) www.ranioctavia.wordpress.com. Diakses pada 11
maret 2014 pukul 12:57.
Wikipedia
indonesia.ilmu sosial.(online).http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial
Diakses pada 11 maret 2014 pukul
13:29.
ingin jadi jutawan dalam waktu kurang dari setahun?
ReplyDeleteingin mendapat penghasilan dalam waktu mingguan? segera daftarkan diri anda di http://www.chips88.asia/ref.php?ref=BINTANG242
INGAT!! kami bukan MLM karena kami bisa menjamin kesuksesan anda