BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan
harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Memang pendidikan
merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat, dan membuat
generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka. Pendidikan merupakan
wahana, sarana, dan proses serta alat untuk mentransfer warisan umat dari nenek
moyang kepada anak cucu dan dari orang tua kepada anak.
Akhir-akhir
ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen menjadi hal yang sangat
penting, bahkan hampir menjadi kebutuhan setiap orang. Awal mula manajemen itu
berkembang dan eksis dalam segala yang berkaitan dengan bisnis. Namun dalam
perkembangannya, manajemen dipakai dalam berbagai bidang, baik pendidikan,
maupun profesi lainnya. Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci
sukses, karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi yang ditentukan.
Tanpa manajemen, sebuah organisasi apapun bentuknya akan sulit mengalami
kemajuan.
Paradigma
mengukur kemajuan suatu bangsa saat ini sudah bergeser, yaitu dari yang semula
mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu semata-mata pada kekayaan Sumber
Daya Alam (SDA), menjadi mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu pada
kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk membangun sumber daya manusia
(SDM) yang bermutu tinggi, maka diperlukan pendidikan yang bermutu,
berperadaban, efektif dan efisien. Karena SDM yang bermutu hanyalah dapat
dibentuk, dikembangkan segala potensi dan kemampuannya melalui pendidikan dalam
arti yang seluas-luasnya.
Manajemen
pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan yang amat penting
dalam mewujudkan system pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Manajemen
system pendidikan amat penting karena proses penataan sumber daya pendidikan
(pengelolaan tenaga kependidikan, kurikulum dan pembelejaran, keuangan, sarana
dan prasarana pendidikan, serta keterlibatan secara terpadu dan simultan antara
pemerintah, sekolah dan masyarakat) perlu dimenej secara professional.
Artinya seluruh sumber daya pendidikan yang ada, tidak
akan berpengaruh dalam pembangunan SDM yang bermutu, apabila manajemen
pendidikannya lemah. Dengan demikian, manajemen pendidikan yang professional
merupakan salah satu kunci penting dalam membangun system pendidikan Nasional,
dengan demikian akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah ini mengenai Manajemen
dalam Pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian manajemen?
2. Apa
pengertian manajemen pendidikan?
3. Apa
latar belakang diperlukannya manajemen pendidikan?
4. Bagaimanakah
manajemen dalam pendidikan?
5. Bagaimanakah
paradigma baru dalam memanaj atau mengelola pendidikan?
6. Apa
unsur utama dalam manajemen pendidikan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
manajemen.
2.
Mengetahui pengertian
manajemen pendidikan.
3. Mengetahui
latar belakang diperlukannya manajemen pendidikan.
4. Mengetahui
manajemen dalam pendidikan.
5. Mengetahui
paradigma baru dalam memanaj atau mengelola pendidikan.
6. Mengetahui
unsur utama dalam manajemen pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen
Manajemen
berasal dari kata to manage yang
artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu.
Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian di atas timbul beberapa pertanyaan: apa yang diatur?, kenapa
harus diatur?, siapa yang mengatur?, bagaimana mengaturnya?, bagaimana
mengaturnya?, dimana harus diatur?. Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa kita
liat dari buku karangan Drs.H.Malayu S.P. Hasibuan sebagai berikut:
·
Yang diatur adalah
semua unsur-unsur manajemen yang terdiri dari man, money, methods, materials, machine, and market,
disingkat dengan 6M dan semua aktifitas yang ditimbulkannya dalam proses
manajemen itu.
·
Agar 6M lebih berdaya
guna, berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang
optimal.
·
Yang mengatur adalah
pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi atau persuasi,
sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang
diinginkannya.
·
Mengaturnya yaitu
melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning, organizing,
directing, and controlling).
·
Dalam suatu organisasi
atau perusahaan, karena organisasi merupakan “alat” dan “wadah” (tempat) untuk
mengatur 6M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya.
Manajemen sama tuanya
dengan peradaban di Yunani kuno dan kerajaan Romawi, ditemukan berbagai bukti
dari manajemen dalam arsip sejarah pemerintahan, tentara dan
pengadilan-pengadilan. Menjelang pertengahan pertama abad
ke 19, manajemen sudah membuat kemajuan setara dengan peningkatan alat-alat
produksi.
Salah
satu karakteristik utama dari ilmu adalah ilmu bersifat rasional dan obyektif
sebab telah diuji secara sistematis. Karena manajemen berhubungan dengan
keadaan empiris dan manajemen seringkali terlibat dengan pengambilan keputusan
maka manajemen harus bersikap adil, obyektif,rasional dan sistematis sehingga
dengan demikian kehadiran ilmu sangat diperlukan dalam manajemen.
Para
Pakar Manajemen mempunyai sikap, perhatian serta sudut pandang yang
berbeda-beda tentang manajemen, dan jika sikap, perhatian dan sudut pandang
para pakar ini dikelompokkan sebagai berikut :
1) Manajemen
dipandang sebagai suatu proses kerjasama dari dua orang atau lebih.
2) Manajemen
dipandang sebagai suatu kumpulan dua orang atau lebih yang melakukan kerjasama
untuk mencapai suatu tujuan.
3) Manajemen
dipandang sebagai suatu seni mencapai tujuan dari dua orang atau lebih.
4) Manajemen
dipandang sebagai ilmu mempelajari kerjasama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama.
Beberapa pengertian mengenai manajemen
yang telah saya baca dari beberapa referensi adalah sebagai berikut:
1) Menurut
H.Kusnadi., HMA, Marwan, Soelaiman S. Lana, H. Sumeidi Kadarisman, H. Dadang
Suherman. Yang dimaksud dengan manajemen adalah setiap kerja dua orang atau
lebih guna mencapai tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.
2) Menurut
Drs.H. Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3) Menurut
Andrew F. Sikula. Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilakn suatu produk atau jasa secara
efisien.
4) Menurut
G.R Terry. Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengemdalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
5) Menurut
Harold Koontz dan Cyril O, Donnel. Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan Demikian manajer mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain melalui perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
6) Pengertian
Manajemen menurut G.R. Terry dan L.W. Rue dalam bukunya yang berjudul
“Dasar-dasar Manajemen”. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan- tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
7) Menurut
Mary Parker Follet Manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan malalui orang lain. Definisi dari Mary ini mengandung pengertian pada
kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri.
8) Menurut
James A.F Stoner Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang
ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses
tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
9) Menurut
Ir. Abrar Husen MT. Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni
memimpin orang yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengemdalian terhadap sumber-sumber daya terbatas dalam usaha
mencapai tujuan dan sasaran yang afektif dan efisien.
10) Menurut
Prof. DR. Oemar Hamalik. Manajemen adalah ilmu mengelola sesuatu kegiatan yang
skalanya bersifat kecil atau bersifat besar yang mempunyai ukuran tersendiri
terhadap hasil akhir.
11) Hersey
dan Blanchard mengemukakan manajemen adalah proses bekerja sama antar individu
dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah
sebagai aktifitas manajemen.
12) Resey
berpendapat bahwa manajemen adlah pemanfaatan sumber daya fisik dan manusia
melalui usaha yang terkoordinasi dan diselesaikan dengan mengerjakan fungsi
perencanaan, pengorganisasian,penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan.
13) Mamduh
mendefinisikan Manajemen sebagai sebuah proses merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumberdaya organisasi.
Manajemen merupakan suatu proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan
tertentu. Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasi.
Inti dari manajemen adalah kerjasama
minimal dilakukan oleh dua orang atau lebih. Semakin besar organisasi maka akan
semakin rumit sifat kerja dari organisasi itu. Karena kerja minimal dilakukan
oleh dua orang maka tentunya dua orang tersebut telah mempunyai tujuan
(keinginan) yang hendak dicapai. Jika dua orang telah berkumpul dan mempunyai
tujuan maka kumpulan dua orang atau lebih dinamakan dengan organisasi. Oleh
karena itu tidak akan ada manajemen jika tidak ada organisasi. Manajemen
berasal dari bahasa Inggris Management dan di Indonesiakan dengan menejemen,
manajemen, managemen, menegement, menyiasati dan meramu, akan tetapi yang
paling banyak dipakai adalah manajemen. Sedangkan yang dimaksud dengan
organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih dan sarana serta prasarana yang
diikat pada satu kesatuan untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Adapun yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang aktifitas utamanya
menjadi bagian utama dari proses manajemen. Secara lebih khusus seorang manajer
adalah seseorang yang melakukan atau melaksanakan semua fungsi manajemen yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun
seni. Ada suatu pertumbuhan yang teratur mengenai manajemen-suatu ilmu
pengetahuan-yang menjelaskan manajemen deangan pengacuan kepada kebenaran-kebenaran
umum. Hubungan-hubungan sabab musabab antar “variable” dalam manajemen sudah
ditentukan dan dan diungkapkan sebagai generalisasi takluk kepada penelitian
selanjutnya dan disesuaikan dengan pengetahuan baru.
Seni adalah pengetahuan bagaimana
mencapai hasil yang diinginkan. Ia adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
kemampuan manajemen. Seni manajemen menghendaki kreativitas,atas dasar dan
dengan syarat suatu pengertian mengenal ilmu manajemen. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan dan seni manajemen merupakan keomplemennya masing-masing. Jika yang
satu meningkat, demikian pulalah harusnya yang lain, perlu ada satu
keseimbangan antara keduanya.
Dari definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1) Manajemen
mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2) Manajemen
merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.
3) Manajemen
merupakan proses yang sistematis,terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam
memanfaatkan unsur-unsurnya.
4) Manajemen
baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dalam
suatu organisasi.
5) Manajemen
harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.
6) Manajemen
terdiri dari beberapa fungsi.
7) Manajemen
hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Pada dasarnya manajemen itu penting,
sebab:
1) Pekerjaan
berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja,
tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2) Perusahaan
akan dapat berhasil baik,jika manajemen diterapkan dengan baik.
3) Manajemen
yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang
dimiliki.
4) Manajemen
yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.
5) Manajemen
menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan 6M dalam
proses manajemen tersebut.
6) Manajemen
perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
7) Manajemen
mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur
8) Manajemen
merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan
9) Manajemen
selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.
B.
Pengertian
Manajemen Pendidikan
Manajemen
pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang perlu diprioritaskan untuk
kelangsungan pendidikan sehingga menghasilakan keluaran yang diinginkan.
Menurut
Dale yang mengutip beberapa pendapat ahli tentang pengertian manajemen,
merincikan bahwa manajemen berarti:
1) Mengelola
orang-orang
2) Pengambilan
keputusan
3) Proses
pengorganisasian dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang
ditentukan
4) Pendapat
pertama merupakan penanganan terhadap para anggota organisasi, sedangkan
pendapat kedua dan ketiga mencakup para anggotanya dan materi.
Sedangkan definisi pendidikan secara
luas terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,
pemerintah, melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran atau latihan yang
berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup
secara tepat dimasa yang akan dating. Pendidikan merupakan
pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal,non
formal dan informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup
yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar
dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Dari pengertian di atas, manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan,laboratorium,dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Dari pengertian di atas, manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan,laboratorium,dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Ada sepuluh pengertian manajemen
pendidikan dari berbagai referensi yang telah saya baca, yaitu:
1) Menurut
Prof. DR. Oemar Hamalik.Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem
organ peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan.
2) Menurut
Prof. DR. H . Muhaimin, MA; Hj. Suti’ah, MPd; Sugeng Listyo Prabowo, MPd. Manajemen
Pendidikan merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidik untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3) Menurut
Zainal Aqib dalam bukunya yang berjudul “ Belajar dan Pembelajaran di Taman
Kanak-kanak ”Manajemen Pendidikan yaitu keseluruhan proses pendayagunaan semua
sumber daya manusia maupun bukan sumber daya manusia dalam rangka mencapai
tujuan Instruksional pendidikan.
4) Menurut
Drs. B. Suryosubroto. Manejemen Pendidikan dari segi Kepemimpinan, merupakan
usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan yang dimiliki
administrator pendidikan itu, ia dapat melaksanakan pencapaian tujuan
pendidikan.
5) Menurut
Redja Mudyaharjo dalam bukunya “Manajemen pendidikan adalah suatu proses untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan
prasaran pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, dsb untuk mencapai
tujuan dan sasaran pendidikan.
6) Menurut
Biro Perencanaan Depdikbud, manajemen pendidikan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan,
ketrampilan, kesehatan jasamani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri
serta bertanggung jawab pada kemasyarakatan dan kebangsaan.
7) Menurut
Engkoswara (2001); manajemen pendidikan adalahsuatu ilmu yang mempelajarai
bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
produktif dan bagaimana menciptakan suasana bagi manusia yang turut serta
didalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.
8) Menurut
Soebadio Atmodiwiryo (2000); manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
9) Menurut
Djam’an Satori (1980); manajemen pendidikan ialah keseluruhan proses kerjasama
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materiil yang tersedia dan sesuai
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
10) Menurut
Made Pidarta (1988); manajemen pendidikan ialah aktifitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan untuk Anak Usia
Dini atau Taman Kanak-kanak pada dasarnya merupakan implementasi manajemen
pendidikan, yaitu keseluruhan proses pendayagunaan semua sumber daya manusia
maupun bukan manusia dalam rangka mencapai tujuan intsruksional pendidikan
prasekoah. Sumber daya yang dimaksud adalah komponen-komponen dalam system
pendidikan, seperti Program kegiatan belajar (PKB), Pembina, sarana, prasarana,
uang dan komponen lainnya.
Tujuan manajemen pendidikan untuk Anak
Usia dini atau taman kanak-kanak adalah agar sistem pendidikan berlangsung
efektif dan efisien.
Komponen sistem pendidikan pada umumnya mencakup enam hal, yaitu :
Komponen sistem pendidikan pada umumnya mencakup enam hal, yaitu :
1) Manajemen
program pembelajaran
2) Mmanajemen
kesiswaan
3) Manajemen
kepegawaian
4) Manajemen
sarana dan prasarana
5) Manajemen
keuangan
6) Manajemen
hubungan dengan masyarakat
Manajemen program pembelajaran adalah
segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam rangka terciptanya proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Di lembaga pendidikan taman kanak-kanak,
pengaturan proses belajar mengajar itu didasarkan pada Garis-Garis Besar
Program Kegiatan Belajar Mengajar (GBPKB) yang ditetapkan okeh Departemen
Pendidikan Nasional. Tujuan manajemen program pembelajaran adalah untuk
menciptakan proses belajar mangajar yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan,
dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik. Sehingga proses belajar mengajar
tersebut dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Pengertian manajemen dan manajemen
pendidikan menurut pendapat saya :
1) Pengertian
Manajemen menurut pendapat saya adalah suatu ilmu pengetahuan atau seni
memimpin orang dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang melibatkan dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
2) Pengertian
Manajemen Pendidikan menurut pendapat saya; Manajemen adalah seni atau ilmu
mengelola sumber daya manusia (pendidik) untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
C.
Latar
Belakang diperlukannya Manajemen Pendidikan
Dewasa ini
setiap lembaga pendidikan harus dikelola dengan baik. Hal ini paling
tidak didasarkan pada tiga alasan sebagai berikut:
1. Tuntutan
masyarakat yang semakin sejahtera
2. Tuntutan
profesionalisme
3. Tuntutan
persaingan atau kompetisi.
Masyarakat
yang semakin maju, semakin meningkat taraf ekonominya pasti menghendaki layanan
yang lebih baik. Hal ini merambah pada semua bidang, termasuk pendidikan.
Ketika masyarakat masih banyak yang miskin, maka lembaga pendidikan yang
disediakan oleh pemerintah atau penyelenggara pendidikan lainnya, apa pun
kualitasnya akan dimasuki oleh masyarakat, karena mereka tidak punya pilihan
lain. Dewasa ini ketika ekonomi meningkat dan sarana transportasi tersedia
dengan mudah, maka masyarakat memiliki keleluasaan memilih lembaga pendidikan
bagi putra-putri mereka. Kenyataan ini mengakibatkan banyak sekolah
yang jaraknya dekat tidak diminati, sebaliknya sekolah lain
yang jauh letaknya banyak sekali peminatnya.
Pekerjaan
sebagai pendidik yang dilaksanakan para guru di lembaga pendidikan merupakan
pekerjaan profesional, yang hanya boleh dimasuki oleh mereka yang
memenuhi syarat. Sebagaimana profesi lainnya, maka tuntutan terhadap
profesionalisme kian meningkat. Dewasa ini, pemerintah dan masyarakat
telah cukup memberikan penghargaan yang tinggi terhadap profesi pendidik. Hal
ini harus dijawab dengan kinerja yang profesional.
Setiap
organisasi dapat dianalogkan dengan mahluk hidup yang selalu berjuang untuk survival.
Dalam hal ini persaingan atau kompetisi di antara organisasi yang sejenis
seakan merupakan sunatullah yang tidak terelakkan. Organisasi
apa pun bila ingin bertahan dan tidak tergilas oleh persaingan harus menerapkan
manejemen (strategic) yang jitu. Mereka dituntut melakukan pembaharuan dan
peningkatan mutu secara terus menerus, sehingga memiliki keunggulan dibanding
lainnya. Tanpa manajemen yang baik, organisasi apa pun akan tergilas oleh
persaingan. Berdasarkan ketiga alasan tersebut, maka setiap lembaga pendidikan
semestinya dan seharusnya menerapkan manajemen yang baik.
D. Manajemen dalam Pendidikan
Untuk menuju
point education change (perubahan pendidikan) secara menyeluruh, maka manajemen
pendidikan adalah hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan
sehingga menghasilkan out-put yang diinginkan. Jika manajemen pendidikan sudah
tertata dengan baik dan membumi, niscaya tidak akan lagi terdengar tentang
pelayanan sekolah yang buruk, minimnya profesionalisme tenaga pengajar, sarana-prasarana
tidak memadai, pungutan liar, hingga kekerasan dalam pendidikan. Manajemen
dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu proses
(aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan
empat fungsi dasar yaitu : planning, organizing, actuating, dan controlling
dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Karena itulah, aplikasi manajemen
organisasi pada hakikatnya juga amal perbuatan SDM organisasi yang
bersangkutan.
a.
Planning
Mondy dan
Premeaux (1995) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses menentukan apa
yang seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam kenyataan.
Perencanaan amat penting untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang
berhasil, terutama karena aktivitas pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan
staff, dan pengendalian tergantung pada perencanaan yang baik (Fred R. David,
2004).
Dalam
konteks lembaga pendidikan, untuk menyusun kegiatan lembaga pendidikan,
diperlukan data yang banyak dan valid, pertimbangan dan pemikiran oleh sejumlah
orang yang berkaitan dengan hal yang direncanakan. Oleh karena itu kegiatan
perencanaan sebaiknya melibatkan setiap unsur lembaga pendidikan tersebut dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan.
Menurut
Rusyan (1992) ada beberapa hal yang penting dilaksanakan terus menerus dalam
manajemen pendidikan sebagai implementasi perencanaan, diantaranya :
1.
Merinci tujuan dan menerangkan
kepada setiap pegawai/personil lembaga pendidikan.
2.
Menerangkan atau menjelaskan mengapa
unit organisasi diadakan.
3.
Menentukan tugas dan fungsi,
mengadakan pembagian dan pengelompokkan tugas terhadap masing-masing personil.
4.
Menetapkan kebijaksanaan umum,
metode, prosedur dan petunjuk pelaksanaan lainnya.
5.
Mempersiapkan uraian jabatan dan
merumuskan rencana/sekala pengkajian.
6.
Memilih para staf (pelaksana),
administrator dan melakukan pengawasan.
7.
Merumuskan jadwal pelaksanaan,
pembakuan hasil kerja (kinerja), pola pengisian staf dan formulir laporan
pengajuan.
8.
Menentukan keperluan tenaga kerja,
biaya (uang) material dan tempat.
9.
Menyiapkan anggaran dan mengamankan
dana.
10. Menghemat
ruangan dan alat-alat perlengkapan.
b.
Organizing
Dalam
konteks pendidikan, pengorganisasian merupakan salah satu aktivitas manajerial
yang juga menentukan berlangsungnya kegiatan kependidikan sebagaimana yang
diharapkan. Sutisna (1985) mengemukakan bahwa organisasi yang baik senantiasa
mempunyai dan menggunakan tujuan, kewenangan, dan pengetahuan dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan. Dalam organisasi yang baik semua bagiannya bekerja dalam
keselarasan seakan-akan menjadi sebagian dari keseluruhan yang tak terpisahkan.
Semua itu baru dapat dicapai oleh organisasi pendidikan, manakala dilakukan
upaya:
1.
Menyusun struktur kelembagaan,
2.
Mengembangkan prosedur yang berlaku,
3.
Menentukan persyaratan bagi
instruktur dan karyawan yang diterima,
4.
Membagi sumber daya instruktur dan
karyawan yang ada dalam pekerjaan.
c.
Actuating
Kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan, proses atau fungsi yang digunakan
untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Dalam
konteks lembaga pendidikan, kepemimpinan pada gilirannya bermuara pada
pencapaian visi dan misi organisasi atau lembaga pendidikan yang dilihat dari
mutu pembelajaran yang dicapai dengan sungguh-sungguh oleh semua personil
lembaga pendidikan. Soetopo dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa kepemimpinan
pendidikan ialah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk
mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela. Di dalam kepemimpinan
pendidikan sebagaimana dijalankan pimpinan harus dilandasi konsep
demokratisasi, spesialisasi tugas, pendelegasian wewenang, profesionalitas dan
integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi, tujuan
individu dan tujuan pemimpinnya.
d.
Controling
Dalam
konteks pendidikan, Depdiknas (1999) mengistilahkan pengawasan sebagai
pengawasan program pengajaran dan pembelajaran atau supervisi yang harus
diterapkan sebagai berikut :
1.
Pengawasan yang dilakukan pimpinan
dengan memfokuskan pada usaha mengatasi hambatan yang dihadapi para instruktur
atau staf dan tidak semata-mata mencari kesalahan.
2.
Bantuan dan bimbingan diberikan
secara tidak langsung. Para staf diberikan dorongan untuk memperbaiki dirinya
sendiri, sedangkan pimpinan hanya membantu.
3.
Pengawasan dalam bentuk saran yang
efektif
4.
Pengawasan yang dilakukan secara
periodik.
Berikut ini
merupakan urgensi manajemen terhadap bidang manajemen pendidikan :
*
Manajemen Kurikulum
1.
Mengupayakan efektifitas perencanaan
2.
Mengupayakan efektifitas pengorganisasian
dan koordinasi
3.
Mengupayakan efektifitas pelaksanaan
4.
Mengupayakan efektifitas
pengendalian/pengawasan
*
Manajemen Personalia
Manajemen ini berkisar pada staff
development (teacher development), meliputi :
1.
Training
2.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
3.
Inservice Education (Pendidikan
Lanjutan)
*
Manajemen Siswa
1.
Penerimaan Siswa (Daya Tampung,
Seleksi)
2.
Pembinaan Siswa (Pengelompokkan,
Kenaikan Kelas, Penentuan Program, Ekskul)
3.
Pemberdayaan OSIS
*
Manajemen Keuangan
Dalam keuangan pengelolaan
pendidikan, manajemen harus berlandaskan pada prinsip: efektivitas, efisiensi
dan pemerataan .
*
Manajemen Lingkungan
Urgensi manajemen terhadap
lingkungan pendidikan bertujuan dalam merangkul seluruh pihak terkait yang akan
berpengaruh dalam segala kebijakan dan keberlangsungan pendidikan.
E. Paradigma Baru dalam Memanaj atau Mengelola
Pendidikan
Pendidikan
sebagai sebuah sistem terdiri dari berbagai kompenen yang antara satu dan yang
lainnya saling berkaitan. Dalam Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
digunakan sebagai acuan oleh BAN-PT, kompenen pendidikan terdiri dari visi,
misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik,
manajemen pengelolaan, sarana prasarana, pembiayaan, sistem komunikasi,
lingkungan dan evaluasi pendidikan. Dalam berbagai kompenen pendidikan tersebut
telah terjadi paradigma baru sebagai akibat dari pengembangan era globalisasi,
reformasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ideologi sebuah bangsa
dan perkembangan politik.
Membentuk
masyarakat yang baru yaitu masyarakat madani Indonesia tentunya memerlukan
berbagai paradigma baru, karena paradigma lama tidak memadai lagi. Paradigma
tersebut harus mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu dan
demokratis. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik baik
didalam manajemen maupun didalam penyusunan kurikulum harus diubah dan
disesuaikan dengan tuntutan pendidikan yang demokratis. Paradigma baru
pendidikan nasional haruslah dituangkan dan dijabarkan di dalam berbagai
program pengembangan pendidikan nasional secara bertahap dan berkelanjutan. Berbagai
paradigma baru dalam pendidikan yaitu :
a.
Dari segi visinya, paradigma baru
pendidikan harus diarahkan pada upaya menyiapkan masa depan bangsa agar mampu
berkompetisi di era global.
b.
Dari segi misinya, paradigma baru
saat ini di arahkan pada upaya:
§
Perluasan dan pemerataan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesi;
§
Membantu dan memfasilitasi
pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat
dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
§
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas
proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
§
Meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan
global;
§
Memberdayakan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip ekonomi dalam konteks
NKRI.
c.
Dari segi tujuannya, paradigma baru
pendidikan saat ini tidak lagi bertumpu pada pemberian pengetahuan yang
bersifat kognitif, melainkan harus disertai dengan mengamalkannya,
menginternalisasikannya dan menggunakannya bagi kepentingan masyarakat.
d.
Dari segi kurikulum, paradigma baru
pendidikan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum bukan hanya yang
tertulis diatas kertas, melainkan seluruh aktivitas yang memengaruhi terjadinya
proses pembelajaran.
e.
Dari segi proses belajar mengajar,
paradigma baru pendidikan saat ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi prrakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan psikologi peserta
didik. Untuk itu, paradigma baru pendidikan dalam bidang proses belajar
mengajar ini telah bergeser dari semula berpusat pada guru kepada yang berpusat
pada murid.
f.
Dari segi manajemen pengelolaannya,
paradigma baru pendidikan saat ini melihat, bahwa kegiatan pendidikan harus
dikelola dengan pendekatan manajemen bisnis yang bertumpu pada pemberian
pelayanan yang memuaskan pada pelanggan.
Inti dari
paradigma baru pendidikan adalah pemberdayaan masyarakat menjadi dasar dan
muara dari kebijakan pendidikan sampai kepada sekolah. Mengacu kepada paradigma
baru pendidikan nasional sebagaimana diungkapkan diatas, ada beberapa arah baru
pengembangan pendidikan nasional, yaitu:
1.
Kesetaraan pelaksanaan sektor
pendidikan dengan sektor lain.
2.
Pendidikan berorientasi rekonstruksi
sosial.
3.
Pendidikan dalam rangka pemberdayaan
bangsa.
4.
Pemberdayaan infrastruktur sosial
untuk kemajuan pendidikan nasional.
5.
Pembentukan kemandirian dan
keberdayaan untuk kemajuan pendidikan nasional.
6.
Penciptaan iklim kondusif untuk
tumbuhnya toleransi dan konsensus dalam kemajemukan.
7.
Perencanaan terpadu secara
horizontal (antar sektor) dan vertikal (antar jenjang)
8.
Pendidikan berorientasi peserta
didik.
9.
Pendidikan multikultural.
10. Pendidikan
dengan perspektif global.
F.
Unsur
Utama dalam Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup Manajemen sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok,
yaitu :
1.
Manajemen
administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup
manajemen seperti ini juga sering disebut sebagai proses manajemen atau fungsi
manajemen.
2.
Manajemen
operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya
terdiri dari Manajemen kesiswaan, Manajemen pengajaran, Manajemen personil,
Manajemen persuratan dan kearsipan, Manajemen keuangan, Manajemen perlengkapan,
Manajemen hubungan masyarakat, serta Manajemen perpustakaan.
Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk
mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta
metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi dalam
Manajemen pendidikan terkandung unsur-unsur :
1.
Tujuan
yang akan dicapai.
2.
Adanya
proses kegiatan bersama.
3.
Adanya
pemanfaatan sumber daya.
4.
Adanya
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber
daya yang ada.
*
Kegiatan perencanaan
Menentukan
apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
* Pengorganisasian
Membagikan
dan menetapkan tugas-tugas kepada anggota kelompok, mendelegasikan kekuasaan
dan menetapkan hubungan-hubungan antara kelompok kerja yang satu dengan yang
lain.
* Penggerakkan
Kegiatan
pemimpin dalam menggerakan kelompok secara efektif dan efisien ke arah
pencapaian tujuan.
* Pengawasan
dan Evaluasi
Pengawasan
dan pengendalian agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana, dan
tidak menyimpang dari arah semula.
* Penataan
terhadap sumber daya pendidikan seperti : kepala sekolah, guru, tenaga
administrasi, peserta didik, kurikulum, pendanaan, sarana dan prasarana, tata
laksana dan lingkungan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
merupakan suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran atau tujuan tertentu. Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen
pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya
pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti
perpustakaan,laboratorium,dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Perlunya manajemen dalam pendidikan adalah karena adanya tuntutan
masyarakat yang semakin sejahtera, tuntutan profesionalisme, tuntutan
persaingan atau kompetisi. Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya
dimaksudkan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan
organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi dasar yaitu : planning,
organizing, actuating, dan controlling dalam penggunaan
sumberdaya organisasi.
Paradigma
baru pendidikan nasional haruslah dituangkan dan dijabarkan di dalam berbagai
program pengembangan pendidikan nasional secara bertahap dan berkelanjutan. Inti
dari paradigma baru pendidikan adalah pemberdayaan masyarakat menjadi dasar dan
muara dari kebijakan pendidikan sampai kepada sekolah.
No comments:
Post a Comment